PENGEMBANGAN DESAIN INOVASI MOTIF BATIK GANASAN (Masyarakat Sasar UMKM BATIK GANASAN, Kec. Binong, Kab. Subang, Prov. Jawa Barat)


Subang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Indramayu di timur, Kabupaten Sumedang di tenggara, Kabupaten Bandung Barat di selatan, serta Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang di barat. Subang secara budaya tidak memiliki akar budaya membatik pada tradisinya. Namun, berdasarkan pengakuan UNESCO tersebut, dpemerintah daerah berinisiatif untuk mewujudkan karakteristik Subang melalui kreativitas membatik dan produk batik berakarakter tradisi Subang.

Gambar 1 UMKM Batik Ganasan, Subang

Melalui PERDA 2010 tersebut, Bapak Mulyana sebagai salah satu warga Subang, menggagas UMKM Batik Ganasan yang merupakan salah satu unit bisnis yang berherak di bidang batik. UMKM tersebut mulai berdiri di akhir tahun 2012, terletak di Desa Nanggerang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang. Bapak Mulyana sebagai motor dari unit ini berupaya untuk menampilkan ciri khas Subang sebagai keunggulan produk batiknya. Hingga saat ini UMKM Batik Ganasan menjadi salah salu UMKM binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subang yang memiliki reputasi paling baik. Dari segi motif Batik Ganasan memiliki beragam variasi motif yang didominasi oleh motif Nanas sebagai trademark kota Subang, juga terdapat motif guci yang menjadi artefak yang pernah ditemukan di Subang serta motif Sisingaan yang merupakan budaya asli dari tradisi ke-Sunda-an. Lembaran kain produk batik Ganasan sudah banyak dilirik dan dipakai oleh instansi pemerintah untuk digunakan sebagai seragam dinas.

Namun, dari sekian banyak motif yang sudah dihasilkan oleh pengrajin di UMKM Batik Ganasan, hanya baru 3 motif yang di HAKi kan dan selebihnya masih belum terdokumentasikan dengan baik. Sekitar 50 lebih motif belum didokumentasikan baik padahal memiliki filosofi motif dari setiap komposisinya yang perlu diabadikan dengan baik untuk mendukung pengembangan motif serta pelestarian kebudayaan Subang. Dari sisi teknik pengolahan batiknya masih belum ada perkembangan yang inovatif, Bapak Mulyana mengungkapkan bahwa beliau membutuhkan inovasi baru pada desain motif, khususnya dengan menggunakan inspirasi kegiatan budaya lokal Nadran. Berdasarkan keterangan dari Bapak Mulyana, Nadran adalah upcara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat pesisir laut Desa Blanakan Kabupaten Subang, tradisini ini dilakukan setiap tahunnya dalam upaya menghormati dewa laut. Inspirasi Nadran ini dapat menjadi salah satu referensi inovasi karya baru dari koleksi UKM Batik Subang.

Dengan adanya hal tersebut, tim dosen dari Program Studi Kriya Tekstil dan Mode melakukan pengembangan desain inovasi pada motif batik Subang, khususnya pada UMKM Batik Ganasan. Inspirasi desain diambil dari salah satu tradisi lokal Nadran. Berikut merupakan proses kreatif dari penciptaan motif inovasi :

Gambar 2 Inpirasi desain Motif

Dari inspirasi tersebut dibuatlah pengembangan desain dengan stilasi yang sesuai dengan karakter motif batik Ganasan. Menggunakan warna-warna bumi dan laut, dengan tetap mempertahankan karakter stilasi buah Nanas sebagai identitas Batik Ganasan. Berikut pengembangan desain dari motif batik Ganasan dengan tema Nadran :

Motif Nadran 1

Nadran 1

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020

Motif Nadran 2

Nadran 2

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020

Motif Nadran 3

Nadran 3

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020

Motif Nadran 4

Nadran 4

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020

 

Dengan adanya pengembangan ini diharapkan menambah referensi desain motif kepada UKM untuk memberikan alternatif baru pada ragam motif yang sudah ada sebelumnya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi UKM, terlebih lagi setelah pandemi berakhir, upaya strategi pengembangan UKM pun harus kuat, dengan adanya referensi motif baru untuk UKM Batik Ganasan, akan mempercepat pemulihan krisis ekonomi pada bisnis dan meningkatkan gairah jual beli kembali di UMKM Batik Ganasan pasca pandemic COVID-19.

 


Leave a Reply