Cerita Fathia _ Bagan Teknik Tekstil


Pada semester II tahun ajaran 2014-2015 ini saya diberikan amanah untuk mengampu mata kuliah Bagan Teknik Tekstil. Mata kuliah khusus untuk mahasiswa Prodi  KTM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pembelajaran mengenai proses penciptaan sebuah motif dari goresan tangan hingga bentuk digital. Berikut cerita dari seorang mahasiswi KTM 2013 yang mengikuti proses perkuliahan hingga akhir mengenai proses pembuatan karya nya.

Karya Mahasiswa Bagan Teknik Tekstil KTM 2013 kelas B

Mata Kuliah Bagan Teknik Tekstil

Oleh Fathia Djamal KTM 2013

Editor : Morinta R

Bagan Teknik Tekstil merupakan salah satu mata kuliah praktik yang pokok dan penting dalam bidang kriya tekstil dan mode, dikarenakan dalam mata kuliah tersebut saya mendapat bekal pengetahuan dan keterampilan untuk membuat suatu teknik gambar yang berhubungan dengan kriya terutama yang berhubungan dengan proses produksi tekstil cetak. Pada kuliah ini saya diberikan materi-materi tentang teknik menggambar yang berhubungan dengan perancangan kriya tekstil, selain itu diberikan juga pengetahuan dan keterampilan cara menggambar untuk teknik pengulangan yang berhubungan dengan ragam hias, lalu teknik menggambar sebagai petunjuk dalam proses pembuatan kriya tekstil.

Dalam mata kuliah ini saya diarahkan untuk pandai mengolah suatu image menjadi bahan inspirasi dan referensi untuk menciptakan suatu rancangan kriya, image tersebut bisa jadi ada di sekitar kita, entah itu berasal dari alam maupun benda-benda yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Dari situ saya kembangkan menjadi suatu modul motif hasil pengamatan saya dari karakteristik bentuk, dan tekstur dari image yang saya amati.

Seperti contohnya karya saya yang terinspirasi dari bentuk koral dan roda

Inspirasi Bentuk Sumber : Dokumentasi Pribadi
Inspirasi Bentuk
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Langkah awalnya saya membuat modul dasarnya terlebih dahulu dalam ukuran kecil, modul yang saya buat berdasarkan karakteristik bentuk yang saya tangkap dalam objek yang saya pilih. Disini saya mengambil karakter bentuk koral yang bergelombang serta meliuk-liuk yang dimana mencerminkan kesan bentuk yang naturalis. Kemudian saya kombinasikan dengan karakteristik bentuk roda yang tegas dan geometris. Dan yang tidak kalah penting yaitu teknik pengulangan dari modul motif menjadi satu rangkaian motif yang berkesinambungan, disini saya menggunakan teknik pengulangan 1 langkah.

Selain itu di mata kuliah ini saya juga diarahkan untuk lebih memahami berbagai warna serta kaidah dalam pemakaian warna untuk perancangan kriya, oleh karena itu pemilihan warna sangatlah berpengaruh terhadap citra atau image dari suatu rancangan kriya yang ingin saya sampaikan, efek yang dapat ditimbulkan dari pemilihan warna dapat berpengaruh kepada psikologis, dan juga nuansa serta kesan yang berbeda tergantung dari pemakaian warna tertentu.

Inspirasi Warna Sumber : Dokumentasi Pribadi
Inspirasi Warna
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pemilihan warna juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan, untuk menciptakan suatu komposisi color scheme yang menarik bisa dengan merujuk kepada suatu image, dengan image tersebut saya mengambil komponen-komponen warna yang terdapat di dalamnya kemudian saya terapkan ke rancangan motif kriya saya.

Di mata kuliah ini saya juga diajarkan mengenai separasi warna untuk proses cetak manual atau screen printing, separasi warna yaitu memisahkan warna-warna yang terdapat pada suatu motif secara berlapis dimulai dari warna background hingga warna-warna detail pada motif. Namun pada kesempatan kali ini saya mencetak motif rancangan kriya saya melalui proses digital, sebelumnya motif yang saya buat secara manual harus didigitalisasi terlebih dahulu menggunakan software olah visual, disini saya menggunakan CorelDRAW dan Adobe Photoshop.

Proses digitalisasi ini melewati beberapa tahap yaitu tracing yang dimana gambar motif manual discan terlebih dahulu lalu kemudian saya trace bagian-bagian outlinenya mengikuti bentuk motif, lalu coloring yakni pewarnaan motif sesuai komposisi warna image, kemudian repeating yaitu menggabung-gabungkan satu modul motif menjadi motif yang berulang, dan yang terakhir adalah printing yakni proses pencetakan rangkaian motif di media kain menjadi suatu karya tekstil.

Motif Fathia
Motif Fathia

Setelah melewati proses yang cukup panjang dimulai dari langkah awal menentukan motif apa yang akan saya buat hingga proses pencetakan motif rancangan saya menjadi suatu karya tekstil membuat saya kagum akan hasil pembuatan karya saya selama ini, meskipun motif rancangan saya tidak seberapa menarik ataupun “wah”, dan tentunya masih banyak karya teman-teman saya yang jauh lebih bagus dibanding saya, namun saya tidak menyangka bahwa sketsa-sketsa kasar modul yang saya gambar waktu tahap awal pada akhirnya bisa menjadi suatu karya tekstil yang sedemikian rupa dan saya bangga itu merupakan hasil kerja saya selama ini.

Dan itu semua membuat apresiasi saya terhadap karya-karya tekstil yang terdapat di sekitar saya seperti motif pada pakaian yang biasa saya kenakan,  gordyn, bedcover, sprei, tas, dan lain sebagainya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya dikarenakan saya sudah merasakan proses panjang dibalik pembuatan suatu motif menjadi karya tekstil.

Dan yang tidak kalah penting, selama saya mengikuti perkuliahan Bagan Teknik Tekstil membuat saya sadar bahwa sebagai mahasiswa desain kita harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang kita buat, bahwa segala sesuatunya harus berdasarkan alasan, oleh karena itu pematangan konsep sangatlah dibutuhkan agar karya yang saya buat baik itu sari segi bentuk, warna, komposisi dan lain sebagainya memiliki makna dan filosofi yang kuat sehingga karya saya tidak hanya terpaku pada nilai estetikanya saja.

 

Display Karya Fathia pada Ujian Presentasi (Display) Sumber : Dokumentasi Prodi KTM oleh Rio
Display Karya Fathia pada Ujian Presentasi (Display)
Sumber : Dokumentasi Prodi KTM oleh Rio

Leave a Reply