Cerita Aghnat tentang Bagan Teknik Tekstil


Cerita lain dari Mahasiswa Prodi KTM 2013 tentang serunya perjalanan pembuatan motif pada kain.

Oleh : Aghnat Baizura

Editor : Morinta R

            Bagan teknik tekstil merupakan teknik membuat motif yang nantinya akan di aplikasikan dengan teknik printing. Peta tekstil di bagi dalam 2 macam, yaitu surface design dan structure design. Surface design yaitu suatu bahan yang sudah jadi atau sudah menjadi barang yang ditambahkan dengan beberapa teknik, seperti batik, embroidery, marbling, tye dye, dan printing, sedangkan structure design yaitu sesuatu yang belum ada atau sesuatu yang masih harus melalui proses, seperti tapestry, tenun, knitting, macrame, felting, dan crochet. Di dalam peta tekstil ini teknik priting termasuk ke dalam surface design.

Bagan teknik tekstil ini menuntut kita untuk mengeksplorasi bentuk-bentuk yang nantinya akan menghasilkan sebuah bentuk yang baru. Dalam pembuatan bentuk baru kita harus memiliki suatu konsep dan filosofi yang terdapat di dalam sebuah bentuk baru. Bentuk-bentuk baru ini harus memiliki unsur rupa dan prinsip rupa yang menghasilkan keharmonisasian dalam komposisi bentuk, nilai estetika.

Bagan teknik tekstil ini bisa di terapkandimana saja pada bidang interior seperti mobil, rumah. Bisa juga di terapkan pada bidang desain produk, seperti kursi. Terutama bisa di terapkan pada bidang desain fashion karena kita akan sering membuat sebuah motifnya sendiri. Selain kita bisa bereksplorasi dengan motif yang di buat sendiri kita juga bisa bereksplorasi dengan tekstil.

Ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan dalam proses pembuatan motif dalam produksi massal. Pada saat kita memiliki motif yang akan kita print ke selembar kain kita harus membuat motif tersebut menjadi saling berhubungan antara motif – motif lainnya yang akan di print, motif – motif ini haruslah tersambung antara atas, bawah, kanan, dan kirinya. Jika sudah tersambung barulah bisa di print dalam selembar kain.

Motif yang baik adalah motif yang memiliki untsur-unsur keharmonisasian, memiliki nilai estetis, memiliki konsep dan adanya filosofi dari motif tersebut.

Dengan memiliki sebuah inspirasi image kita bisa membuat sebuah motif baru, guna sebagai inspirasi motif dalam proses pembuatan modul.

Inspirasi Bentuk Sumber : Dokumentasi Penulis
Inspirasi Bentuk
Sumber : Dokumentasi Penulis

Modul-modul yang baru ini nantinya akan menghasilkan motif yang baru.

Modul Motif Ukuran 5x5 Sumber : Dokumentasi Penulis
Modul Motif Ukuran 5×5
Sumber : Dokumentasi Penulis

modul terpilih :

Modul Motif Ukuran 15x15 cm Sumber : Dokumentasi Penulis
Modul Motif Ukuran 15×15 cm
Sumber : Dokumentasi Penulis

 

Setelah mendapatkan motif yang diinginkan kita dapat memasuki proses pengulangan, agar atas, bawah, kanan, dan kirinya motif tersambung dengan baik dan benar. Proses pengulangan ini sangatlah penting karena ketika proses pencetakan pada kain motif ini tersambung dengan baik. Ada beberapa cara agar motif ini tersambung dan memiliki nilai estetis, yaitu dengan cara pengulangan satu kali, dan pengulangan setengah langkah.

Repeat setengah langkah :

Proses Pengulangan Motif Sumber : Dokumentasi Penulis
Proses Pengulangan Motif Setengah Langkah
Sumber : Dokumentasi Penulis

 

Proses Pengulangan Motif Sumber : Dokumentasi Penulis
Proses Pengulangan Motif Setengah Langkah
Sumber : Dokumentasi Penulis

 

Repeat satu langkah :

Proses Pengulangan Motif Satu Langkah Sumber: Dokumentasi Penulis
Proses Pengulangan Motif Satu Langkah
Sumber: Dokumentasi Penulis

Sebelum proses dicetak pada kain biasanya di coba di dulu di kertas kalkir.

Proses Pengulangan Motif pada ukuran A3 dengan kertas kalkir Sumber : Dokumentasi Penulis
Proses Pengulangan Motif pada ukuran A3 dengan kertas kalkir
Sumber : Dokumentasi Penulis

Barulah setelah motif ini tersambung dengan baik barulah motif ini diberikan warna sesuai dengan inspirasi image yang dipilih.

Inspirasi Warna Motif Sumber : Dokumentasi Penulis
Inspirasi Warna Motif
Sumber : Dokumentasi Penulis

 

Setelah motif yang baru diberi warna dan sudah tersambung memasuki proses pencetakan pada kain.

Proses Pewarnaan Pada Motif Sumber : Dokumentasi Penulis
Proses Pewarnaan Pada Motif
Sumber : Dokumentasi Penulis

 

Setelah semuanya selesai barulah kita membuat sebuah konsep dan filosofi untuk display.

Konsep dan Filosofi Kain Sumber : Dokumentasi Penulis
Konsep dan Filosofi Kain
Sumber : Dokumentasi Penulis

Setelah motif baru ini di print di selembar kain, barulah kain ini di display sesuai dengan konsep yang kita miliki. Alat – alat pendukung sangatlah membantu dalam display ini tidak perlu yang berlebihan dalam mendisplay, cukup dengan kebutuhannya saja agar konsep yang kita miliki tersampaikan.

Display Kain pada Pameran Sumber : Dokumentasi Prodi (Pak Rio)
Display Kain pada Pameran
Sumber : Dokumentasi Prodi (Pak Rio)

 

 


Leave a Reply